“MAS..!! Ayo mas cepetan, buruan kejar kami… hihihi, ” Gadis-gadis belia dengan celana gemes, dan tank top mengendarai motor bebek 100 cc, menggoda kita yang dengan gagahnya menunggangi R150VX. Oke deh, buruan kita gassss poolll… Frruuuuomm..Bret BRReebETTT beettt Preett DUt… waduh kok tersendat-sendat batuk-batuk koyo wong tuo… gadis-gadis indah dipandang yang sedang jalan-jalan sore itu pun semakin menjauh hilang bersama siluet mentari sore… dan kita tertunduk lesu diatas motor R150VX. Ingin nasib anda berubah? Hubungi, YRD. Tukang serpis spesialis korek mesin.
Dikira guyonan, tapi emang kenyataan itulah yang dialami salah seorang Kapiten Angkatan Laut kita, bermukim tak jauh dari bengkel, setelah curhat-curhat mesra alhasil motornya setuju dirapatkan di markas , “Kita katakan bisa membuat motor anda ber-performa jauh lebih baik…”
Mari kita berhitung ala prinsip Ekonomi, dengan modal awal membeli Minerva R150VX, seharusnya kita bisa menghemat lebih dari 2 JT rupiah dari motor Megapro, dan menghemat 7 JT dari motor Tiger… wow… dari sisa itu kamu bisa membelikan kekasih pujaan hati sebuah permata, mengajaknya candle lite dinner, dsb. Tapi setelah itu, rasakan dengan jujur, how u are feel in great suffer, pantaskah kita dikecewakan di jalan, ngantor telat karena motornya Belek banget tarikannya, waktu dijalan digeber ama motor GL buluk atau bebek kok kalah, ga pernah bisa memompa adrenalin kita saat buka gas penuh… So, apa arti hidup jika kita tidak dapat membebaskan jiwa kita Bahkan overview product minerva R150 VX di website resminya pun mengatakan, Break Free with Minerva Sachs R150 VX, tapi bagaimana bisa break free kalau kaya gini… But we will try to help you guys, hebatnya dengan modal tidak sampai menguras selisih yang anda simpan dari membeli Megapro, kita bisa usahakan untuk sekencang Tiger… Setuju boss?
Bismillah, kita bongkar mesinnya, lepasin baut-baut fairing, lumayan lah kalau ongkos ngelepas per baut 2.000 perak, udah dapet penghasilan buat beli rokok n makan tuh,, hihihi.. Ini mesin kok tampak aneh, head keliatan utuh tidak terbelah seperti motor honda tiger / megapro. Basic mesin apa ya… hasshh.. bongkar dulu. Ternyata cylinder head nya malah mirip-mirip Honda CB, wadoh kok tuwek men, tapi rasanya sudah dikembangkan dengan konfigurasi katub memakai 30mm inlet / 25mm outlet, kebesaran untuk piston standard yang kecil tidak berdaya , imut-imut… aduh dik… porting inlet 24 milimeter… weleh-weleh…
Gapapa lah kita coba kembangkan dari dasar aja, apa yang dibekali pabrikan kita Optimalkan, toh INDONESIA juga ga bisa bikin, masih untung kita bisa modifikasi aja lah Konsepnya, bikin performa ‘gila’ dengan membawa sebanyak mungkin part standard, jadi kita harus main di jalur yang benar = DAPUR PACU!! Porting inlet kita besarkan menjadi 28 milimeter… GEDE BANGET…?? apa gak kegedean…?? Biar aja Porting inlet nantinya juga dipakai untuk menggamit intake manifold satria FU yang dihubungkan ke karburator pabrikan Honda NSR SP. This my calculation, rasakan dulu akselerasi minerva standard di putaran gigi 1 , dan 2, nafasnya sangat pendek, kita masih mudah mencapai 10.000 RPM dengan sangat ringan, namun motor ternyata masih lari app 40 KPJ, berarti gigi transmisinya sangat rapat. Perhitungan secara gas speed, dimana langkah torak minerva = 49.5 mm, puncak tenaga di 9500 RPM, piston 61mm, porting 24mm, hasilnya = 100 m/s. Terlalu cepat tersedak. Planing kita memakai karburator pe 28 milimeter, dimana untuk kapasitas 150cc, karbu ini sanggup mensuplai hingga peak di 12.500 RPM. Kenapa tidak kita naikkan velocity gas masuknya, menjadi di puncak 11.000 RPM? Lagipula ini motor sport bukan? dengan stroke pendek , kita tidak takut mematok peak gas flow di putaran tinggi, karena beban gesek piston lebih minim, piston speed semua aman, mesin akan sangat kuat di putaran tinggi. Oleh karenanya dengan hitungan piston baru sebesar 64 milimeter, ketemulah hasil kalkulasi komputer , diameter porting yang pas dengan mach index adalah 28 milimeter untuk terus mampu memberi nafas lebih ke jantung minerva, jangan diukur dengan rasio klep dong, Porting in = 80 % diameter klep in, katrok amat, monoton , ini 2010 my men… Pertanyaan kemudian muncul, gak takut lemot bawah nya? lha kan saya sudah bilang, rasio gigi 1 dan 2 motor minerva VX150 sangat rapat, oleh karenanya akan sangat cepat melalui LAG di putaran bawah, bahkan hampir tidak terasa sama sekali, karena kita menutupinya dari sektor lain.
Piston 64 milimeter pilihannya pun tidak jatuh asal pilih, kita ambil dari milik megapro piston jepang, memiliki dome tinggi, untuk memperkuat daya hisap dan membantu mengkompresi bahan bakar – udara yang sudah terhisap banyak ke dalam ruang silinder dimampatkan ke kubah ruang bakar. Kompresi meningkat, Torsi melimpah, akselerasi cepat, putaran bawah – menengah terkoreksi jauh, mudah dipacu untuk bergegas mengail ke tenaga di putaran tinggi. Sempurna! Lagipula, mana ada sih motor sport rasio kompresi nya kok 9.2 : 1, ckckckc.. sadarlah kawan, tiru dong special engine , perbandingan kompresi 11 : 1, itu baru JANTAN! Minum Pertamax, masa ngantri di pompa yang sama dengan vespa saya, ngisi premium wkwkkwkwkw
Piston ini jangan asal pasang, untuk mencapai kompresi ideal dome piston perlu diturunkan 2.5 milimeter, dan deck clearances dibuat 1 milimeter dari bibir blok supaya tetap aman jika dipakai jarak jauh. Sengaja kita tidak memakai barang racing untuk membenahi mesin R150VX, begitu kuncian rahasia dapur pacu kita buka lari motor minerva ini sudah sangat ringan sekali menggapai 120 kpj, terutama masalah di 80 ke 100 kpj yang lambat itu sudah hilang berasa motor ini memang dilahirkan untuk kencang. Lupakan masa lalu.
CDI bisa saja menggamit BRT atau memakai CDI Shindengen dari shogun 110, dengan pick up pulser disempurnakan menjadi 22 milimeter, koil memakai milik YZ 125, knalpot customize. Tapi kita berani jamin, ubahan minim kita di Ruang bakar, bobok knalpot standard, penggantian karburator bawaan ( lagi-lagi pabrikan karburator jepang sebelah mana yang ditancepin ke minerva kok kacau begini ) dengan PE 28 milimeter, pengapian standard minerva, mampu melibas ubahan di sektor luar mesin yang mewah-mewah dengan memakai CDI racing, koil Racing, karburator PE 28, knalpot custom full system…
Area kopling minerva VX150 ini emang rumit banget, desain kruk as nya memiliki balancer, sehingga mampu meredam getaran… Berbeda dengan minerva tipe lama yang ber-body CBR 150, getarannya mbok…. hati-hati impotensi dah naik motor ini, serius Pengalaman kita dalam menelaah mesin Minerva tipe ini, permasalahan utama adalah pada daun kruk as yang sangat kecil, hingga kita perlu memodifikasi besar-besaran menjadikannya memiliki daya tahan kuat menerima kompresi dan terpenting kesetimbangan crankshaft balancer untuk meredakan getaran di putaran tinggi, kita bela-belain kirim kruk as ini ke SOLO untuk di treatment balancing kruk as. Kruk as ready, lari motor harus bisa dibuat lebih kencang pastinya… urusan gampang di dapur pacu lah itu. Pokoknya piston andalan memakai Megapro itu sudah bisa bikin minerva mantap!!! Tentu dengan catatan setingan kompresi yang pas. Minerva body CBR ini malah kencengnya udah mengekor scorpio standard kali ya cuma belum sempat di test dengan inang aslinya yang CBR beneran hehehehe…
Pokoknya jangan modifikasi motor anda di bengkel kita.. kalau ga mau ketagihan modifikasi mesin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar